Jumat, 24 Desember 2010

Menag : Pesantren dan Madrasah Benteng Pertahanan Terakhir Moral Bangsa

Yogyakarta (Pinmas)--Menteri agama Suryadharma Ali meminta agar para santri di pondok pesantren serta siswa madrasah untuk bangga menjadi siswa madrasah dan santri pondok pesantren. Pasalnya, pesantren dan madrasah merupakan benteng pertahanan terkhir moral bangsa.

"Banggalah kalian semua menimba ilmu di pondok pesantren dan madrasah. Sekarang ini banyak pemimpin yang membicarakan soal moral dan etika bangsa ini yang terus melorot. Ini karena pendidikan agama dikalahkan oleh pendidikan lain yang memang memberi dampak positif, namun juga (pendidikan lain itu) berdampak negatif," tegas Menag dalam sambutannya usai memberikan bantuan untuk Madrasah dan Pondok pesantren yang terkena dampak erupsi gunung Merapi di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Senin malam (13/12).

Karenanya, Menag meminta agar proses belajar mengajar di pondok pesantren maupun madrasah, pasca erupsi Merapi tidak boleh terhenti. "Untuk itu saya meminta semua pihak yang terkait, terutama Kepala kanwil Kemenag Jawa Tengah dan Jogyakarta agar proses belajar mengajar pasca bencana ini tetap bisa berlangsung," tegas Menag.

Dikatakan Menag, informasi yang sifatnya massif melalui HP, televisi dan internet tidak bisa disaring. Sementara di pondok pesantren, terjaga betul. Sehingga di pesantren dan madrasah dibentengi oleh akhlak yang baik. "Kerusakan moral membayang-bayangi kita. Kita harus cegah kemerosotan moral yang terus menerus dan inilah peran pesantren dan madrasah," tegas Menag disambut tepuk tangan hadirin yang sebagian besar santri dan siswa siswi madrasah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.

Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.

Ditambahkan Ace, selain mendapatkan pendidikan, yang terpenting di madrasah dan pesantren, siswa dan santrinya mendapatkan keteladanan dari guru dan para kyainya.

Sementara Direktur Pondok pesantren Choirul Fuad sangat sepakat dengan apa yang dikatakan Menteri Agama. "Pesantren menjadi benteng terakhir bahkan bersama madrasah menjadi tulang punggung penjaga moral bangsa," tegas Fuad.

Ia menggambarkan bahwa pendidikan agama di sekolah hanya sekitar dua jam. Sementara pendidikan di pesantren 24 jam.

Dikatakan Fuad bahwa saat ini di seluruh Indonesia terdapat sekitar 24 ribu pondok pesantren. Sebanyak 30 persen di antaranya sekarang sudah terdapat madrasah yang berada di lingkungan pesantren. "Jadi kami berjalan seiringan meningkatkan kualitas pendidikan agama di negeri ini," ungkap Fuad.

Menurutnya, pendidikan di pesantren adalah bentuk yang paling efektif dan cocok seuai dengan perkembangan jaman.

Sementara bantuan yang diberikan Kementerian Agama untuk Madrasah dan Pesantren terkena dampak erupsi Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, total sebesar Rp 12.994.000.000. Di dalamnya juga termasuk uang duka bagi keluarga siswa madrasah yang meninggal dan cacat permanen akibat erupsi merapi. Yaitu Kabupaten Boyolali, Magelang, Sleman dan Klaten. Masing-masing yaitu untuk Boyolali Rp 1.472.500.000, Sleman Rp 3.927.500.000, Klaten Rp 1.115.000.000, serta Magelang Rp 4.435.000.000. Juga diberikan uang duka bagi keluarga siswa madrasah yang meninggal dan cacat permanen akibat erupsi merapi. Juga beasiswa bagi sejumlah mahasiswa korban Merapi. (osa)

Read More...

Kamis, 16 Desember 2010

Sekolah di Chicago Larang Seorang Guru Naik Haji

TEMPO Interaktif, New York - Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggugat sebuah sekolah di Chicago karena melarang seorang guru Muslim mengambil cuti untuk naik haji ke Mekkah.

Berdasarkan gugatan yang diajukan Departemen Kehakiman, Senin (13/12), permintaan guru bernama Safoorah Khan untuk cuti tiga pekan pada 2008 lalu ditolak dua kali oleh Berkeley III.

Keinginan Khan untuk naik haji dinilai tidak terkait dengan tugas profesional Khan sebagai guru.

Menurut Departemen Kehakiman, sekolah tersebut melanggar Undang-Undang Hak Sipil 1964.

Khan, yang mulai mengajar sejak 2007, akhirnya mengundurkan diri setelah permintaan cutinya ditolak. Alasannya, 'berdasarkan agamanya, ia tidak bisa menunda naik haji'.

Jutaan umat Muslim tiap tahun naik haji ke Mekkah, Arab Saudi. Naik haji merupakan salah satu kewajiban umat Muslim yang mampu.

Read More...

Rabu, 15 Desember 2010

TANGGAP DARURAT UN ....!!!

Ujian Nasional Akan Pakai Formulasi Baru Cetak
Jumat, 10 Desember 2010 11:59

Ujian nasional sebagai standar penilaian kualitas pendidikan akan tetap dilaksanakan pada 2011. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan, setiap guru pada tiap sekolah sering memberikan nilai yang sama pada siswanya. Namun apakah nilai tersebut memiliki kualitas yang sama juga, tidak ada jaminan jika tidak ada standar.

"Apakah nilai delapan di sekolah A, sama dengan nilai delapan di sekolah B?" Tanya Mendiknas, "Sama angkanya. Tapi apakah kualitasnya sama? Belum tentu, maka dari itu dibutuhkan UN," ucap Mendiknas disela-sela kunjungan kerjanya ke Palembang, Sabtu (4/12). Ujian nasional merupakan standar untuk evaluasi sejauh mana pencapaian kualitas pendidikan. Seberapa jauh daerah-daerah di pelosok menerima paparan ilmu. Jika dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan dan kecurangan, maka bagian tersebut yang akan dievaluasi.

"Jangan karena ada penyimpangan, maka kita menghapus UN. Karena UN merupakan standar. Yang akan kita ubah adalah formulanya, supaya penyimpangan tersebut bisa diminimalisasi," kata Mendiknas.

Menurut Mohammad Nuh, UN bukanlah satu-satunya standar kelulusan. Ada empat hal yang menentukan kelulusan siswa, yaitu sudah menyelesaikan masa belajar, memiliki kepribadian atau akhlak, lulus ujian sekolah, dan lulus UN. "Tidak benar kalau UN satu- satunya yang menentukan kelulusan. Hanya saja kebanyakan siswa tidak lulus karena UN. Artinya, semua sekolah meluluskan muridnya, kalau begitu untuk apa ada ujian," katanya. Ia menambahkan, dalam ujian selalu ada faktor kemungkinan dan peluang. Peserta ujian memiliki kemungkinan dan peluang untuk lulus ataupun tidak lulus.

Modifikasi UN akan dibahas bersama antara Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR dalam rapat kerja. Rapat akan ada pada tanggal 13 Desember yang khusus akan membahas tentang modifikasi UN. "Rapat akan membahas seperti apa modifikasi UN ke depan. Tetapi, sudah ada kesepakatan bahwa UN harus tetap dilakukan," ujar Mohammad Nuh.

Menurut dia, modifikasi tersebut terkait dengan formula UN. Namun, Mohammad Nuh belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai modifikasi tersebut. Penjelasan mengenai modifikasi formula UN akan disampaikan kepada masyarakat setelah rapat kerja 13 Desember.

sumber : kemdiknas.go.id

Read More...

Rabu, 08 Desember 2010

Bantuan

Pemerintah Alokasikan Rp100 milyar dari APBN-P untuk Perkuat Sekolah Berdasarkan Hasil Pemetaan Ujian Nasional
06-05-2010 10:37:56 | Dibaca : 2025

Jakarta, Rabu (5 Mei 2010)--Pemerintah mengalokasikan dana sebanyak Rp100 milyar dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara...

Perubahan (APBN-P) untuk memperkuat sekolah berdasarkan hasil pemetaan Ujian Nasional (UN). Alokasi anggaran ini, program besarnya dikhususkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers terkait evaluasi pelaksanaan UN SMA sederajat 2010 usai memimpin rapat dengan sejumlah kepala dinas pendidikan provinsi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (5/5/2010).

"Kami sudah mengalokasikan dana secara khusus untuk memperkuat sekolah-sekolah dengan memanfaatkan peta UN. Dari peta ini, kita lakukan perbaikan secara sistematis," kata Mendiknas, yang didampingi Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Baedhowi, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Suyanto, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Mansyur Ramli.

Mendiknas mengatakan, prioritas penggunaan anggaran ini adalah untuk sekolah-sekolah yang prestasinya relatif rendah. Selain itu, kata Mendiknas, digunakan pula untuk meningkatkan kualilfikasi dan kompetensi guru, serta pembangunan sarana dan prasarana. "Nanti kita cek apa betul sekolah yang (siswanya lulus) nol persen itu karena sarana dan prasarananya kurang. Kalau begitu, kita kerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupatan, dan kota untuk segera melakukan intervensi," katanya.

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan UN Ulangan SMA/MA/SMK yang akan dilaksanakan mulai 10-14 Mei 2010, Mendiknas menyampaikan, tidak ada perbedaan derajat kesulitan antara soal UN Utama dan UN Ulangan. "Kalau lebih rendah supaya lulus tinggi, itu penghinaan besar-besaran terhadap anak-anak yang mengulang. Ya mesti saja kamu lulus wong soalnya lebih gampang. Itu kan ngga punya pride sama sekali dia," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta Suwarsih Madya mengapresiasi langkah Kemdiknas untuk menggunakan hasil UN sebagai umpan balik dan penentuan langkah intervensi kebijakan. Namun, kata dia, dinas akan melakukan brainstorming dengan para kepala sekolah sebelum dilakukan upaya intervensi kebijakan."Mudah- mudahan langkah ini seterusnya begitu, sehingga kami punya harapan untuk meningkat," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, untuk menangani siswa SMA yang mengulang UN, pihaknya melalukan pola remedial dan pendekatan perorangan baik dengan siswa maupun orang tua. Agung -GIM-
Read More...

Jumat, 03 Desember 2010

Kamis, 02 Desember 2010

SBY: Guru Honorer Segera Diangkat Jadi PNS

JAKARTA - Kondisi para guru di Indonesia terutama guru bantu di daerah turut menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Para guru honorer yang kebanyakan kurang sejahtera hidupnya akan diupayakan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Menuntaskan (agar) guru bantu menjadi PNS sesuai tatanannya, memastikan agar pemerintah dapat memenuhi target formasi ideal PNS," ujar SBY dalam pidato sambutannya di HUT PGRI ke-65 di Tennis Indoor Istora Senayan, Kamis (2/12/2010) malam.

Ditambahkannya, pemerintah juga akan mengupayakan agar pengajar yang belum meraih gelar sarjana agar didorong melalui program beasiswa.

"Bagi guru yang belum punya ijazah D4 dan S1 kita dorong untuk meraih beasiswa, yang belum dapat sertifikat kita dorong untuk mendapatkan sertifikat itu," tandasnya.(ful) (OKEZONE)
Read More...

Integralisasi Pengetahuan HIV dalam kurikulum....

Pengetahuan HIV/AIDS Diintegrasikan ke Sistem Pembelajaran
02 Desember 2010 | Laporan oleh Ali

Jakarta --- Anak usia sekolah potensial terkena penyakit HIV/AIDS. Untuk itu, sekolah menjadi media paling mudah untuk menyampaikan sosialisasi pengetahuan tentang HIV/AIDS. Dengan adanya akses ke seluruh jenjang pendidikan maka kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS semakin terbuka.



"Integrasikan pengetahuan tentang HIV/AIDS ke dalam sistem pembelajaran. Tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tetapi diintegrasikan dalam pelajaran Agama, Sejarah, dan Biologi," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh seusai membuka peringatan Hari AIDS Sedunia 2010 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (1/12), sekaligus meluncurkan buku 100 puisi karya siswa bertema akses universitas dan hak asasi manusia.

Mendiknas menjelaskan, pengetahuan tentang HIV/AIDS juga dapat dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dan melengkapi bahan informasi di perpustakaan sekolah, serta membagikan secara cuma-cuma ke siswa. "HIV/AIDS asal muasalnya disebabkan oleh parasit sosial. Maka solusi yang paling tepat adalah solusi sosial," katanya.

Solusi sosial dilakukan dengan menempatkan perilaku pada posisi yang benar. Menurut Mendiknas, masyarakat perlu dibangkitkan kesadarannya untuk berperilaku sosial yang benar. "Insya Allah 70-80 persen urusan HIV/AIDS bisa diselesaikan. Sisanya adalah kontaminasi akibat secara tidak langsung dari perilaku penyimpangan sosial tadi," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, peringatan Hari AIDS Sedunia di Provinsi DKI Jakarta dirangkai dengan beberapa kegiatan dengan tema "Jakarta Stop AIDS". Dia menyebutkan, sebanyak 400 siswa duta stop AIDS bertugas menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS. "Tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga ke rumah," katanya.

Kementerian Pendidikan Nasional memberikan penghargaan kepada siapa pun yang peduli dalam urusan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ini. "Saya sangat menghargai semua pihak, termasuk organisasi-organisasi nasional dan Internasional yang berupaya untuk menyelamatkan generasi bangsa, juga para guru yang secara terus menerus tekun memberikan bimbingan kepada anak-anak kita," kata Mendiknas. (agung/ali)


1996 - 2010 kemdiknas.go.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta 10270

Read More...

Senin, 22 November 2010

Samba dan Sahabat, Film Animasi Anak Madrasah

Foto

Jakarta, (www.ummatonline.net) - Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama meluncurkan film animasi tiga dimensi bertajuk Samba dan Sahabat, sebuah kumpulan cerita anak madrasah yang dikemas secara sederhana, namun menarik, lucu dan tidak membosankan.


"Ini film animasi edukasi pertama yang dibuat untuk kepentingan pendidikan madrasah," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Dr Mohammad Ali pada peluncuran film animasi 3D Samba dan Sahabat di Jakarta, Selasa (16/11).


Menurut Ali, kehadiran film itu sangat sesuai dengan program pemerintah membangun karakter bangsa bagi generasi muda terutama anak-anak. "Karakter bangsa yang dimaksud adalah nilai-nilai luhur dari negeri sendiri seperti gotong royong, sopan santun, toleransi, tolong menolong, dan ramah tamah," jelas Dirjen.


Mohammad Ali juga menjelaskan latar belakang mengapa film animasi perlu dibuat. "Film ini bertujuan menanamkan pendidikan karakter bangsa kepada anak-anak Indonesia melalui pendekatan kreatif, inovatif, menyenangkan dan atraktif," katanya seraya mengaku prihatin dengan maraknya tontonan di televisi yang tidak mampu menjadi tuntunan. "Sedikit sekali tayangan yang mengangkat nilai-nilai karakter bangsa kita sendiri," ujarnya.


Direktur Pendidikan Madrasah Ace Saifuddin mengatakan, Indonesia perlu lebih banyak film animasi yang berkarakter lokal. "Anak-anak yang menggemari film animasi superhero barat biasanya cenderung menjadi individual," katanya seraya menambahkan, Samba dan Sahabat bercerita tentang beberapa anak pelajar di sebuah madrasah dengan segala tingkah polah anak-anak namun sarat dengan kearifan lokal.


"Madrasah perlu diketahui oleh masyarakat sebagai center of excelent yang sejajar dengan sekolah umum. Dalam dua tahun terakhir nilai rata-rata ujian nasional siswa Madrasah Tsanawiyah lebih unggul dari sekolah umum. Selain itu, nilai rata-rata ujian nasional prosentasi dan kelulusan siswa madrasah selalu naik dalam lima tahun terakhir," kata Saifuddin.


Dikatakan pula, Direktorat Pendidikan Madrasah telah menyiapkan 26 episode berdurasi 30 menit dengan berbagai judul yang bergenre komedi religi. Dijadwalkan film animasi Samba dan Sahabat tayang 17-28 November di berbagai stasiun televisi, Global TV, Trans 7 dan Sun TV. "Film samba tidak kalah hebat dibanding Ipin dan Upin," ucap Saifuddin.


Penulis naskah Zacky mengungkapkan, Samba dan sahabat adalah kumpulan cerita edukatif tentang kehidupan Samba dan sahabat-sahabatnya, Fadriel, Adnan, Esli dan Nabila. Mereka bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 07 Pondok Damai. Sebagai sebuah drama edukatif film ini selalu berusaha menyajikan nilai-nilai pendidikan yang positif mengenai karakter bangsa, seperti, pendidikan moral dan etika, sikap sosial, gotong royong, tanggung jawab dan pendidikan keagamaan yang dikemas dalam sebuah cerita sederhana sesuai dengan dunia anak-anak. (kadar santoso)

Read More...

Rabu, 03 November 2010

Bukalah Mata dan Hati !!

Kemenag: Pemda Harus Adil pada Madrasah

Foto

Jakarta (www.depag.go.id) - Kementerian Agama mendesak pemerintah daerah di seluruh Indonesia dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota untuk memberikan perlakuan adil dan tidak diskriminatif pada madrasah. Hal itu karena siswa madrasah adalah warga negara dan memiliki hak untuk diperlakukan sama oleh pemda seperti siswa sekolah negeri.


"Madrasah seharusnya mendapatkan perlakuan adil dan sama seperti daerah memperlakukan sekolah," kata Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag, Firdaus, kepada Republika, Jumat, (9/4).


Menurut Firdaus, hingga akhir tahun lalu, jumlah seluruh madrasah tingkat MI, MTS, dan MA di Indonesia mencapai sekitar 40.218 buah. Dari jumlah itu, hanya 8,6 persen berstatus sebagai madrasah negeri. Sisanya 91,4 persen merupakan madrasah swasta yang dibiayai secara swadaya oleh masyarakat.


Firdaus menyebutkan, perbandingan porsi terbalik terjadi pada data jumlah sekolah umum tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Sekitar 80 persen sekolah umum di Indonesia berstatus negeri dan sisanya 20 persen swasta. Hal ini berarti jumlah sekolah negeri yang didukung anggaran pemerintah yang bersumber dari pajak masyarakat jauh lebih besar dibandingkan madrasah negeri.


Lebih sedikitnya jumlah madrasah negeri dibandingkan sekolah negeri disebabkan keterbatasan alokasi anggaran. Madrasah negeri hanya mendapatkan alokasi anggaran pengembangan pendidikan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama.


Sedangkan, sekolah negeri tidak hanya mendapatkan alokasi anggaran pendidikan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Nasional, tapi juga pemerintah daerah. Hal itu sehingga pengembangan kuantitas dan kualitas madrasah negeri tidak secepat sekolah negeri.


Menurut Firdaus, sebagian besar pemda tidak bertanggung jawab pada pengembangan pendidikan di madrasah negeri. Mereka menganggap madrasah negeri adalah milik Kemenag, jadi tidak perlu dibiayai anggaran daerah. Sedangkan, sekolah negeri merupakan tanggung jawab bersama pemerintah pusat dan daerah. "Mereka menilai madrasah itu tanggung jawab vertikal pemerintah pusat dan mereka juga menggunakan alasan UU Otonomi Daerah," katanya.(rep/aru/ts)

Diupload oleh : ra (-) | Kategori: Kegiatan Madrasah | Tanggal: 12-04-2010 08:05

Read More...

Kamis, 30 September 2010

Milad Suryalaya ke 105

Abah Anom Suryalaya

Posted by redaksi On 23 June 2007 107 Commented

Pendiri Pesantren Inabah, Suryalaya

Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin adalah nama asli Abah Anom. Lahir 1 Januari 1915 di Suryalaya, Tasikmalaya. Ia anak kelima dari Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, atau Abah Sepuh, pendiri Pesantren Suryalaya. Sebuah pesantren tasawuf yang khusus mengajarkan Thariqat Qadiriyyah Naqsabandiyah (TQN).

Ia memasuki bangku sekolah dasar (Vervooleg school) di Ciamis, pada usia 8 tahun. Lima tahun kemudian melanjutkan ke madrasah tsanawiyah di kota yang sama. Usai tsanawiyah, barulah ia belajar ilmu agama Islam, secara lebih khusus di berbagai pesantren.

Ia keluar masuk berbagai macam pesantren yang ada di sekitar Jawa Barat seperti, Pesantren Cicariang dan Pesantren Jambudwipa di Cianjur untuk ilmu-ilmu alat dan ushuluddin. Sedangkan di Pesantren Cireungas, ia juga belajar ilmu silat. Minatnya untuk belajar silat diperdalam ke Pesantren Citengah yang dipimpin oleh Haji Djunaedi yang terkenal ahli “alat”, jago silat dan ahli hikmat.

Kegemarannya menuntut ilmu, menyebabkan Abah Anom menguasai berbagai macam ilmu keislaman pada usia relatif muda (18 tahun). Didukung dengan ketertarikannya pada dunia pesantren, telah mendorong ayahnya yang dedengkot Thoriqot Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) untuk mengajarinya dzikir TQN. Sehingga ia menjadi wakil talqin ayahnya pada usia relatif muda.

Mungkin sejak itulah, ia lebih di kenal dengan sebutan Abah Anom. Ia resmi menjadi mursyid (pembimbing) TQN di Pesantren tasawuf itu sejak tahun 1950. Sebuah masa yang rawan dengan berbagai kekerasan bersenjata antar berbagai kelompok yang ada di masyarakat, terutama antara DI/TII melawan TNI.

“Tasawuf tidak hanya produk asli Islam, tapi ia telah berhasil mengembalikan umat Islam kepada keaslian agamanya pada kurun-kurun tertentu,” tegas Abah Anom, tentang eksistensi tasawuf dalam ajaran Islam.

Tasawuf yang dipahami Abah Anom, bukanlah kebanyakan tasawuf yang cenderung mengabaikan syari’ah karena mengutamakan dhauq (rasa). Menurutnya, sufi dan pengamal tarekat tidak boleh meninggalkan ilmu syari’ah atau ilmu fiqih. Bahkan, menurutnya lagi, ilmu syari’ah adalah jalan menuju ma’rifat.

Ia, sebagaimana lazimnya sosok sufi, tak ingin terkenal. “Ia amat sulit untuk diwawancarai wartawan, karena beliau tak ingin dikenal orang,” ungkap Ustadz Wahfiudin, mubaligh Jakarta yang menjadi salah seorang muridnya.

Kendati demikian, ia bukanlah sosok sufi yang lari ke hutan-hutan dan gunung-gunung, seperti legenda sufi yang sering mampir ke telinga kita. Yang hidup untuk dirinya sendiri, dan menuding masyarakat sebagai musuh yang menghalangi dirinya dari Allah swt. Ia akrab dengan berbagai medan kehidupan, mulai dari pertanian sampai pertempuran.

Pada tahun 50-60-an kondisi perekonomian rakyat amat mengkhawatirkan. Abah Anom turun sebagai pelopor pemberdayaan ekonomi umat. Ia aktif membangun irigasi untuk mengatur pertanian, juga pembangunan kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik.

Bahkan Abah Anom membuat semacam program swasembada beras di kalangan masyarakat Jawa Barat untuk mengantisipasi krisis pangan. Aktivitas ini telah memaksa Menteri Kesejahteraan Rakyat Suprayogi dan Jendral A. H. Nasution untuk berkunjung dan meninjau aktifitas itu di Pesantren Suryalaya.

Medan pertempuran bukanlah wilayah asing bagi Abah Anom. Pada masa-masa perang kemerdekaan, bersama Brig. Jend. Akil bahu-membahu memulihkan keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Ketika pemberontakan PKI meletus (1965), ia bersama para santrinya melakukan perlawanan bersenjata.

Bahkan tidak hanya sampai di situ, Abah Anom membuat program “rehabilitasi ruhani” bagi para mantan PKI. Tak heran, jika Abah mendapat berbagai penghargaan dari Jawatan Rohani Islam Kodam VI Siliwangi, Gubernur Jawa Barat dan instansi lainnya.

Medan pendidikan juga tak luput dari ruang aktivitasnya. Mulai dari pendirian Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah ‘Aliyah pada tahun 1977, sampai pendirian Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah pada tahun 1986.

Kiprahnya yang utuh di berbagai bidang kehidupan manusia, ternyata berawal dari pemahamannya tentang makna zuhud. Jika kebanyakan kaum sufi berpendapat zuhud adalah meninggalkan dunia, yang berdampak pada kemunduran umat Islam. Maka menurut pendapat Abah Anom,

“Zuhud adalah qasr al-’amal artinya, pendek angan-angan, tidak banyak mengkhayal dan bersikap realistis. Jadi zuhud bukan berarti makan ala kadarnya dan berpakaian compang camping.”

Abah merujuk pada surat An-Nur ayat 37 yaitu, “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah dan dari mendirikan shalat, (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati menjadi guncang.”

Jadi, menurut beliau seorang yang zuhud adalah orang yang mampu mengendalikan harta kekayaannya untuk menjadi pelayannya, sedangkan ia sendiri dapat berkhidmat kepada Allah swt semata. Atau seperti dikatakan Syekh Abdul Qadir Jailani,

“Dudukkanlah dirimu bersama kehidupan duniawi, sedangkan kalbumu bersama kehidupan akhirat, dan rasamu bersama Rabbmu.”

Inabah

Mengentaskan manusia dari limbah kenistaan bukanlah perkara mudah. Abah Anom memiliki landasan teoritis yang kuat untuk merumuskan metode penyembuhan ruhani, semuanya ada dalam nama pesantren itu sendiri yaitu, Inabah.

Abah Anom menjadikan Inabah tidak hanya sekedar nama bagi pesantrennya, tapi lebih dari itu, ia adalah landasan teoritis untuk membebaskan pasien dari gangguan kejiwaan karena ketergantungan terhadap obat-obat terlarang. Dalam kacamata tasawuf, ia adalah nama sebuah peringkat ruhani (maqam), yang harus dilalui seorang sufi dalam perjalanan ruhani menuju Allah swt.

“..Salah satu hasil dari muraqabatullah adalah al-inabah yang maknanya kembali dari maksiat menuju kepada ketaatan kepada Allah swt karena merasa malu ‘melihat’ Allah,” jelas Abah yang merujuk pada kitab Taharat Al-Qulub.

Dalam teori inabah, untuk menancapkan iman dalam qalbu, tak ada cara lain kecuali dengan dzikir laa ilaha ilallah, cara ini di kalangan TQN disebut talqin. Demikian juga dalam mesikapi mereka yang dirawat di pesantren Inabah. Mereka harus diberikan ‘pedang’ untuk menghalau musuh-musuh di dalam hati mereka, pedang itu adalah dzikrullah.

Orang-orang yang dirawat di Inabah diperlakukan seperti orang yang terkena penyakit hati, yang terjebak dalam kesulitan, kebingungan dan kesedihan. Mereka telah dilalaikan dan disesatkan setan sehingga tak mampu lagi berdzikir pada-Nya. Ibarat orang yang tak memiliki senjata lagi menghadapi musuh-musuhnya. Walhasil, obat untuk mereka adalah dzikir.

Shalat adalah salah satu bentuk dzikir. Menurut pandangan Abah Anom, para pasien itu belum dapat shalat karena masih dalam keadaan mabuk (sukara), karena itu langkah awalnya adalah menyadarkan mereka dari keadaan mabuk dengan mandi junub. Apalagi sifat pemabuk adalah ghadab (pemarah), yang merupakan perbuatan syaithan yang terbuat dari api. Obatnya tiada lain kecuali air.

Jadi, selain dzikir dan shalat, untuk menyembuhkan para pasien itu digunakan metode wudlu dan mandi junub. Perpaduan kedua metode itu sampai kini tetap digunakan Abah Anom untuk mengobati para pasiennya dari yang paling ringan sampai yang paling berat, dan cukup berhasil. Buktinya, cabang Inabah tak hanya di Indonesia, di Singapura langsung berdiri sebuah cabang serta Malaysia dua buah cabang. Belum lagi tamu-tamu yang mengalir dari berbagai benua seperti Afrika, Eropa dan Amerika.

dari Suara Hidayatullah, 1999
Read More...

Sabtu, 21 Agustus 2010

PROFIL MTs SIRNARASA

















SK No.B/Kw.10.4/MTs./09/068/2006
Tahun Berdiri 1995
Tahun Mandiri 2005
Status Akreditasi Nilai "B"
Alamat Pesantren Sirnarasa Dusun Ciceuri Block Cisirri Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis 46264 Phone : (0265) 2797035 e-mail : sirnarasamts@yahoo.com Web. http://mtssirnarasa.blogspot.com


Visi :

Terwujdnya MTs Sirnarasa yang "BAKTI" (Beriman, Amal, Kreatif,Terampil dan Inovatif)

Misi :
  1. Meningkatkan pemahaman, pengamalan agama bagi seluruh komponen
  2. Meningkatkan IQ, EQ, SQ, guru dan siswa dalam proses belajar mengajar (PBM)
  3. Meningkatkan sarana dan Prasarana pendidikan
  4. Meningkatkan kultur pendidikan yang disiplin, bertanggungjawab, dan kompetitip
  5. Menciptakan profil Madrasah yang Ramah, Indah, Nyaman, Damai, Unggul dan Sukses, Harmonis, Aman, Lancar, Anggun, Sehat (RINDU SHALAT)
    Read More...

    EMIS

    Aplikasi Web Education Management Information System :

    Assalamualaikum. Wr. Wb.

    Teman-teman Operator EMIS KANWIL KEMENAG, KANKEMENAG Kab/Kota, atau Lembaga Pendidikan Islam di bawah naungan Kementerian Agama RI diperlisahkan untuk mendownload/mengunduh update database kode wilayah beserta manualnya di bawah ini.

    Kami sarankan sebelum melakukan update Kode Wilayah ini data yang sudah diinput sebaiknya dibackup terlebih dulu menggunakan PGADMIN III

    NEW Manual Update Kode Wilayah

    NEW Database Kode Wilayah

    Wasalamualaikum. Wr. Wb.



    ================================================

    Assalamualaikum. Wr. Wb.

    Untuk lembaga-lembaga pendidikan islam baik negeri ataupun swasta yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang berminat mengoperasikan system pendataan EMIS ini bisa mendownload program-program utility di bawah ini supaya aplikasinya bisa berjalan dengan baik, namun jika koneksi internet teman-teman kurang baik kami sarankan untuk mengcopynya dari teman-teman yang ada di Kanwil atau Kankemenag Kabupaten/Kota yang terdekat.

    Namun sebelum menginstal Aplikasinya kami berharap teman-teman membaca terlebih dulu User Manual Instalasi Database, Web Server, dan Restore Databasenya (bagi teman-teman yang mengikuti sosialisasi EMIS, tidak disarankan untuk merestore database yang dimunculkan di internet, karena bisa mereplace database yang sudah ada, apalagi itu terjadi maka data yang sudah diinput akan hilang).

    o User Manual Instalasi Database, Web Server, dan Restore Databasenya


    Download utility database PostgreSQL

    Anda harus mendownload ke 7 file yang berekstension rar (jangan sampai ketinggalan 1 file pun) adapun file yang didownload adalah:

    o postgresql-8.4.4-1-windows.part1
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part2
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part3
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part4
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part5
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part6
    o postgresql-8.4.4-1-windows.part7

    Download utility web server XAMPP

    Anda harus mendownload ke 6 file yang berekstension rar (jangan sampai ketinggalan 1 file pun) adapun file yang didownload adalah:

    o xampp-win32-1.6.2-installer.part1
    o xampp-win32-1.6.2-installer.part2
    o xampp-win32-1.6.2-installer.part3
    o xampp-win32-1.6.2-installer.part4
    o xampp-win32-1.6.2-installer.part5
    o xampp-win32-1.6.2-installer.part6

    Download Database EMIS

    Anda harus mendownload ke 7 file yang berekstension rar (jangan sampai ketinggalan 1 file pun) adapun file yang didownload adalah:

    o emis-data.part1
    o emis-data.part2
    o emis-data.part3
    o emis-data.part4
    o emis-data.part5
    o emis-data.part6
    o emis-data.part7

    o Cara Mengextract file-file yang didownload di atas


    Selanjutnya ikuti langkah-langkah di bawah ini.

    Untuk para operator emis baik di tingkat kanwil maupun kankemenag kab/kota silakan download file-file di bawah ini (kecuali winrar, karena jika di komputer sudah terinstal tidak perlu lagi) sebagai Update Aplikasi sebagaimana telah disampaikan dalam acara sosialisasi.

    Sebelum Update Aplikasinya kami harapkan untuk membaca terlebih dulu User Manual Update emis-appss nya


    o WinRar Aplikasi
    o User Manual Update emis-appss
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 1
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 2
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 3
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 4
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 5
    o Update Aplikasi emis-appss Bagian 6
    Read More...

    Jumat, 20 Agustus 2010

    Bantuan Pendidikan 90 % Untuk Madrasah Swasta

    Bantuan Pendidikan 90 % Untuk Madrasah Swasta Aug 10, '07 11:28 PM
    by nicco for everyone
    Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan bantuan pendidikan yang diberikan Depag 90 % diperuntukan bagi madrasah swasta. “Madrasah swasta lebih banyak dibantu untuk menebus dosa karena selama ini madrasah swasta dibiarkan terkapar,”
    ujar Menag usai membuka Raker Kanwil Depag DKI Jakarta, di asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (10/4).

    Menurut Maftuh, seiring dengan fokus Depag tahun 2007 pada upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan, hingga akhir 2006 telah 675 guru dari madrasah yang diberi bea siswa untuk menempuh pendidikan S1 dan S2 di perguruan tinggi negeri, UIN dan IAIN.”Tahun 2007 ini akan bertambah lagi jumlah guru yang akan diberi bea siswa untuk meningkatkan kualitas mengajarnya di madarasah,” ujar Maftuh.

    Untuk memberi peluang kepada siswa madrasah yang kurang mampu, kata Maftuh, MAN Insan Cendekia dikembalikan fungsinya untuk menampung siswa madrasah dan santri-santri pondok pesantren yang berasal dari keluarga kurang mampu tapi berprestasi. “Ini sesuai dengan keinginan pendiri MAN Insan Cendekia Bapak BJ Habibie,” ucapnya.

    Maftuh menambahkan, pemberian bea siswa kepada siswa dan santri berprestasi tidak melalui rekomendasi, tapi melalui melalui tes, sehingga yang berprestasi yang terpilih.
    Menyangkut kerukunan umat beragama, Menag berharap, dapat dikembangkan kerukunan yang bersifat dinamis. Hubungan di antara umat yang berbeda agama selain terwujud dalam bentuk kesadaran akan kemajemukan dan sikap saling menghargai, juga dikembangkan ke arah kerjasama dan saling membantu dalam bidang sosial dan ekonomi.

    Kemajemukan, kata Menag, harus dipandang dan disikapi secara positif. Dengan demikian umat beragama dapat secara bersama mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan.

    Menag menilai, kerukunan umat beragama perlu dikembangkan melalui pemberdayaan umat beragama yang diwujudkan melalui dialog dan pengembangan wawasan multikultural. Untuk menunjang dialog yang sifatnya menyeluruh forum komunikasi antar umat beragama akan dikembangkan pada tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan.

    Forum ini, kata Menag, diharapkan dapat pula mengembangkan tradisional wisdoms yang telah lama berfungsi sebagai perekat kerukunan antar warga dan kelompok yang ada di dalam suatu masyarakat serta mengembangkan new wisdoms dalam rangka mengantisipasi kemajuan dan dinamika masyarakat.
    Read More...