Kamis, 18 April 2013

MADRASAH DI TANGERANG 90 PERSEN NEGERI


11 April 2013
(Jakarta, 11/04). MI dan MTs di Kabupaten Tangerang 90 persen negeri dan yang lainnya masih berstatus terakreditasi. Kasubag Madrasah Kabupaten Tangerang H. Asep MK kepada pelita selasa (9/4) mengatakan, MI dan MTs negeri berada di wilayah kec. Kersek, Cikupa, Cisoka dan Sepatan. Dikatakannya, meski MI dan MTs berstatus negeri namun belum pernah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah Kab. Tangerang seperti sekolah negeri lainnya. Meski begitu, mutu pendidikan bisa diuji dengan sekolah negeri setingkat. Mutu pendidikan dibuktikan dengan kehadiran murid MI dan MTs pada ajang lomba sains Fisika tingkat nasional tahun 2012 lalu di Bandung yang mampu membawa nama harum Kab. Tangerang dan Propinsi Banten (Sumber: Pelita edisi, 10/04).
Read More...

Kamis, 27 Januari 2011

GM3 Go...!!!!!

Madrasah Gratis Diputuskan Pertengahan 2011

Jakarta (Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, pihaknya saat ini secara serius merancang agar siswa madrasah memperoleh pendidikan secara gratis. Diharapkan pertengahan tahun 2011 keputusan madrasah gratis dapat terwujud, apakah secara keseluruhan atau sebagian yang gratis.

"Kami berharap antara bulan Juni-Juli 2011 ada kesimpulan, (madrasah) digratiskan keseluruhan atau sebagian," kata Menag pada acara penandatangan kesepakatan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Pelaksanaan pengarustamaan jender dan pemenuhan hak anak di bidang keagamaan di Jakarta, Senin (24/1).

Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Agama saat ini sedang menghitung berapa dampak biaya apabila madrasah gratis, baik uang muka maupun uang bulanan. "Sekarang kan rada-rada semu. Disebut gratis, ada uang suka rela," kelakarnya.

Dalam kesempatan itu Menteri Agama kembali mengemukakan program gerakan masyarakat maghrib mengaji, yaitu gerakan akan masyarakat kembali seperti di masa silam, mengisi waktu antara maghrin sampai isya dengan pola hidup yang religius.

"Tidak seperti sekarang diganti dengan sinetron maghrib," ujarnya.

Gerakan ini, kata menteri dapat disingkat GM3 merupakan pemenuhan hak anak, sehingga terwujud anak-anak yang berkualitas dan soleh. "Kita harus takut meninggalkan anak-cucu yang lemah baik fisik maupun pendidikan," terang Suryadharma Ali. (ks)

oleh: TS (-) | Kategori: Menteri Agama | Tanggal: 24-01-2011 17:11

Read More...

Minggu, 02 Januari 2011

Kemenag Tengah Pertimbangkan Pendidikan di Madrasah Gratis Jakarta, (www.republika.co.id) - Kementerian agama Semoga cepat terealiasasi,,,ami


Jakarta, (www.republika.co.id) - Kementerian agama tengah mengkaji dan mengakselerasi untuk menggratiskan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MtS). "Saat ini kami tengah mengakselerasi dan mengkaji bagaimana agar siswa madrasah di MI dan MTs dapat memperoleh pendidikan secara gratis semuanya," tegas menteri agama Suryadharma Ali dalam sambutannya yang disampaikan Sekjen Kementerian agama Bahrul Hayat pada Rapat Koordinasi Kebijakan Pengawasan bidang Pendidikan di Jakarta, Senin malam (19/12/).


"Bagi publik dan masyarakat, tidak ada artinya bila pelayanan publik menjadi beban masyarakat. Ini kebijakan pertama yang harus kita pikirkan dan bagaimana mekanisme yang kita ambil. Jadi nantinya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah," tegas Bahrul Hayat.


Dikatakan Bahrul Hayat, untuk tahap awal, gratis bagi siswa MI dan MTs ini akan diterapkan di madrasah negeri di seluruh Indonesia. "Kemudian pada tahap berikutnya akan kita terapkan di madrasah MI dan MTs swasta," papar Bahrul Hayat.


Menurutnya, untuk MI dan MTs swasta, harus dihitung cermat, bagaimana agar bisa dilakukan. Untuk itu ia meminta seluruh jajaran pendidikan madrasah di bawah Kementerian agama untuk meningkatkan akurasi data.


Diakui Menag dalam sambutan yang dibacakan Bahrul Hayat, berbagai prestasi telah dicapai oleh siswa madrasah berkat bimbingan para guru pendidik yang profesional, pembenahan sistem, regulasi serta mekanisme pendidikan pada madrasah dan perguruan tinggi. Di samping itu, peningkatan keahlian dan profesionalisme guru dilakukan secara intensif melalui sertifikasi dan peningkatan kredibilitas lembaga pendidikan melalui akreditasi madrasah dan perguruan tinggi.


"Namun kita juga sadar akan kelemahan dalam pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan, masih kurangnya sarana dan prasarana pendidikan dalam menunjang tugas dan fungsi madrasah, menjadi hal yang perlu mendapat perhatian. Profesionalisme guru juga perlu ditingkatkan dengan melakukan evaluasi sampai sejauh mana sertifikasi kepada para guru telah mampu meningkatkan prestasi siswa," papar Bahrul Hayat.


Menurutnya, daya saing prestasi siswa madrasah dengan siswa sekolah pada ujian nasional, olimpiade mata pelajaran, serta perebutan pada ujian masuk perguruan tinggi negeri, apakah sudah ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas?, "Hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah aspek manajerial madrasah yang masih sangat perlu disempurnakan dengan memberikan dasar hukum yang jelas kepada para pengelola madrasah agar dapat berfungsi secara optimal," katanya.


Ditambahkan Bahrul Hayat, dari sisi kelemahan perencanaan anggaran, pembatalan program madrasah bertaraf internasional beberapa waktu lalu juga perlu mendapatkan evaluasi dan perhatian yang serius. Kegiatan pendistribusian dan bantuan peningkatan pendidikan kepada madrasah swasta juga perlu ditingkatkan lagi akuntabilitas dalam pendistribusian, pengelolaan dan pemanfaatan bantuan tersebut agar dapat tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah dan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.


Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.


Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.(rep
Read More...

Jumat, 24 Desember 2010

Menag : Pesantren dan Madrasah Benteng Pertahanan Terakhir Moral Bangsa

Yogyakarta (Pinmas)--Menteri agama Suryadharma Ali meminta agar para santri di pondok pesantren serta siswa madrasah untuk bangga menjadi siswa madrasah dan santri pondok pesantren. Pasalnya, pesantren dan madrasah merupakan benteng pertahanan terkhir moral bangsa.

"Banggalah kalian semua menimba ilmu di pondok pesantren dan madrasah. Sekarang ini banyak pemimpin yang membicarakan soal moral dan etika bangsa ini yang terus melorot. Ini karena pendidikan agama dikalahkan oleh pendidikan lain yang memang memberi dampak positif, namun juga (pendidikan lain itu) berdampak negatif," tegas Menag dalam sambutannya usai memberikan bantuan untuk Madrasah dan Pondok pesantren yang terkena dampak erupsi gunung Merapi di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Senin malam (13/12).

Karenanya, Menag meminta agar proses belajar mengajar di pondok pesantren maupun madrasah, pasca erupsi Merapi tidak boleh terhenti. "Untuk itu saya meminta semua pihak yang terkait, terutama Kepala kanwil Kemenag Jawa Tengah dan Jogyakarta agar proses belajar mengajar pasca bencana ini tetap bisa berlangsung," tegas Menag.

Dikatakan Menag, informasi yang sifatnya massif melalui HP, televisi dan internet tidak bisa disaring. Sementara di pondok pesantren, terjaga betul. Sehingga di pesantren dan madrasah dibentengi oleh akhlak yang baik. "Kerusakan moral membayang-bayangi kita. Kita harus cegah kemerosotan moral yang terus menerus dan inilah peran pesantren dan madrasah," tegas Menag disambut tepuk tangan hadirin yang sebagian besar santri dan siswa siswi madrasah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.

Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.

Ditambahkan Ace, selain mendapatkan pendidikan, yang terpenting di madrasah dan pesantren, siswa dan santrinya mendapatkan keteladanan dari guru dan para kyainya.

Sementara Direktur Pondok pesantren Choirul Fuad sangat sepakat dengan apa yang dikatakan Menteri Agama. "Pesantren menjadi benteng terakhir bahkan bersama madrasah menjadi tulang punggung penjaga moral bangsa," tegas Fuad.

Ia menggambarkan bahwa pendidikan agama di sekolah hanya sekitar dua jam. Sementara pendidikan di pesantren 24 jam.

Dikatakan Fuad bahwa saat ini di seluruh Indonesia terdapat sekitar 24 ribu pondok pesantren. Sebanyak 30 persen di antaranya sekarang sudah terdapat madrasah yang berada di lingkungan pesantren. "Jadi kami berjalan seiringan meningkatkan kualitas pendidikan agama di negeri ini," ungkap Fuad.

Menurutnya, pendidikan di pesantren adalah bentuk yang paling efektif dan cocok seuai dengan perkembangan jaman.

Sementara bantuan yang diberikan Kementerian Agama untuk Madrasah dan Pesantren terkena dampak erupsi Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, total sebesar Rp 12.994.000.000. Di dalamnya juga termasuk uang duka bagi keluarga siswa madrasah yang meninggal dan cacat permanen akibat erupsi merapi. Yaitu Kabupaten Boyolali, Magelang, Sleman dan Klaten. Masing-masing yaitu untuk Boyolali Rp 1.472.500.000, Sleman Rp 3.927.500.000, Klaten Rp 1.115.000.000, serta Magelang Rp 4.435.000.000. Juga diberikan uang duka bagi keluarga siswa madrasah yang meninggal dan cacat permanen akibat erupsi merapi. Juga beasiswa bagi sejumlah mahasiswa korban Merapi. (osa)

Read More...

Kamis, 16 Desember 2010

Sekolah di Chicago Larang Seorang Guru Naik Haji

TEMPO Interaktif, New York - Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggugat sebuah sekolah di Chicago karena melarang seorang guru Muslim mengambil cuti untuk naik haji ke Mekkah.

Berdasarkan gugatan yang diajukan Departemen Kehakiman, Senin (13/12), permintaan guru bernama Safoorah Khan untuk cuti tiga pekan pada 2008 lalu ditolak dua kali oleh Berkeley III.

Keinginan Khan untuk naik haji dinilai tidak terkait dengan tugas profesional Khan sebagai guru.

Menurut Departemen Kehakiman, sekolah tersebut melanggar Undang-Undang Hak Sipil 1964.

Khan, yang mulai mengajar sejak 2007, akhirnya mengundurkan diri setelah permintaan cutinya ditolak. Alasannya, 'berdasarkan agamanya, ia tidak bisa menunda naik haji'.

Jutaan umat Muslim tiap tahun naik haji ke Mekkah, Arab Saudi. Naik haji merupakan salah satu kewajiban umat Muslim yang mampu.

Read More...

Rabu, 15 Desember 2010

TANGGAP DARURAT UN ....!!!

Ujian Nasional Akan Pakai Formulasi Baru Cetak
Jumat, 10 Desember 2010 11:59

Ujian nasional sebagai standar penilaian kualitas pendidikan akan tetap dilaksanakan pada 2011. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan, setiap guru pada tiap sekolah sering memberikan nilai yang sama pada siswanya. Namun apakah nilai tersebut memiliki kualitas yang sama juga, tidak ada jaminan jika tidak ada standar.

"Apakah nilai delapan di sekolah A, sama dengan nilai delapan di sekolah B?" Tanya Mendiknas, "Sama angkanya. Tapi apakah kualitasnya sama? Belum tentu, maka dari itu dibutuhkan UN," ucap Mendiknas disela-sela kunjungan kerjanya ke Palembang, Sabtu (4/12). Ujian nasional merupakan standar untuk evaluasi sejauh mana pencapaian kualitas pendidikan. Seberapa jauh daerah-daerah di pelosok menerima paparan ilmu. Jika dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan dan kecurangan, maka bagian tersebut yang akan dievaluasi.

"Jangan karena ada penyimpangan, maka kita menghapus UN. Karena UN merupakan standar. Yang akan kita ubah adalah formulanya, supaya penyimpangan tersebut bisa diminimalisasi," kata Mendiknas.

Menurut Mohammad Nuh, UN bukanlah satu-satunya standar kelulusan. Ada empat hal yang menentukan kelulusan siswa, yaitu sudah menyelesaikan masa belajar, memiliki kepribadian atau akhlak, lulus ujian sekolah, dan lulus UN. "Tidak benar kalau UN satu- satunya yang menentukan kelulusan. Hanya saja kebanyakan siswa tidak lulus karena UN. Artinya, semua sekolah meluluskan muridnya, kalau begitu untuk apa ada ujian," katanya. Ia menambahkan, dalam ujian selalu ada faktor kemungkinan dan peluang. Peserta ujian memiliki kemungkinan dan peluang untuk lulus ataupun tidak lulus.

Modifikasi UN akan dibahas bersama antara Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR dalam rapat kerja. Rapat akan ada pada tanggal 13 Desember yang khusus akan membahas tentang modifikasi UN. "Rapat akan membahas seperti apa modifikasi UN ke depan. Tetapi, sudah ada kesepakatan bahwa UN harus tetap dilakukan," ujar Mohammad Nuh.

Menurut dia, modifikasi tersebut terkait dengan formula UN. Namun, Mohammad Nuh belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai modifikasi tersebut. Penjelasan mengenai modifikasi formula UN akan disampaikan kepada masyarakat setelah rapat kerja 13 Desember.

sumber : kemdiknas.go.id

Read More...

Rabu, 08 Desember 2010

Bantuan

Pemerintah Alokasikan Rp100 milyar dari APBN-P untuk Perkuat Sekolah Berdasarkan Hasil Pemetaan Ujian Nasional
06-05-2010 10:37:56 | Dibaca : 2025

Jakarta, Rabu (5 Mei 2010)--Pemerintah mengalokasikan dana sebanyak Rp100 milyar dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara...

Perubahan (APBN-P) untuk memperkuat sekolah berdasarkan hasil pemetaan Ujian Nasional (UN). Alokasi anggaran ini, program besarnya dikhususkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers terkait evaluasi pelaksanaan UN SMA sederajat 2010 usai memimpin rapat dengan sejumlah kepala dinas pendidikan provinsi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (5/5/2010).

"Kami sudah mengalokasikan dana secara khusus untuk memperkuat sekolah-sekolah dengan memanfaatkan peta UN. Dari peta ini, kita lakukan perbaikan secara sistematis," kata Mendiknas, yang didampingi Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Baedhowi, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Suyanto, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Mansyur Ramli.

Mendiknas mengatakan, prioritas penggunaan anggaran ini adalah untuk sekolah-sekolah yang prestasinya relatif rendah. Selain itu, kata Mendiknas, digunakan pula untuk meningkatkan kualilfikasi dan kompetensi guru, serta pembangunan sarana dan prasarana. "Nanti kita cek apa betul sekolah yang (siswanya lulus) nol persen itu karena sarana dan prasarananya kurang. Kalau begitu, kita kerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupatan, dan kota untuk segera melakukan intervensi," katanya.

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan UN Ulangan SMA/MA/SMK yang akan dilaksanakan mulai 10-14 Mei 2010, Mendiknas menyampaikan, tidak ada perbedaan derajat kesulitan antara soal UN Utama dan UN Ulangan. "Kalau lebih rendah supaya lulus tinggi, itu penghinaan besar-besaran terhadap anak-anak yang mengulang. Ya mesti saja kamu lulus wong soalnya lebih gampang. Itu kan ngga punya pride sama sekali dia," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta Suwarsih Madya mengapresiasi langkah Kemdiknas untuk menggunakan hasil UN sebagai umpan balik dan penentuan langkah intervensi kebijakan. Namun, kata dia, dinas akan melakukan brainstorming dengan para kepala sekolah sebelum dilakukan upaya intervensi kebijakan."Mudah- mudahan langkah ini seterusnya begitu, sehingga kami punya harapan untuk meningkat," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, untuk menangani siswa SMA yang mengulang UN, pihaknya melalukan pola remedial dan pendekatan perorangan baik dengan siswa maupun orang tua. Agung -GIM-
Read More...